Tulisan kali ini merupakan sambungan dari tulisan saya yang judulnya Bisa ngapain aja di Pelabuhan Kuala Langsa. Mungkin bagi kalian yang kebetulan berada di Langsa, kenapa tidak jika coba melakukan yang satu ini. Pasti harus ada faktor pendukung, seperti faktor cuaca dan faktor musiman.
Huaaaaaaaaaaa, lihat langitnya,,, ke Kuala yok, kita main layang mau ga?
Oke, why not. Dengan dua sepeda motor. Saya, Irva dan Kia, melajukan kendaraan kami sejauh kurang lebih delapan kilometer menuju ke pelabuhan.
Sore itu cerah sekali, langit biru angin berhembus. Syahdunyaaaaaaaaaaaaa
Perfect sekali buat spend time bareng-bareng.
Sampai di Pelabuhan Kuala Langsa, kami parkirkan sepeda motor kami, sampai di sana mataharinya masih terik, akhirnya kita sedikit berteduh dari sengat dingin sang surya. Kami berteduh di samping sebuah mobil Chevrolet yang sudah disulap menjadi kios yang berjualan berbagai macam makanan dan minuman, namun jangan tanya apakah penjualnya juga menjual alat elektronik apalagi kalau alat kamar, sudah pasti tidak ada!
Layang yang saya bawa adalah layang sederhana, yang bentuknya segi empat, berbahan plastik, harganya cukup Rp. 500,- saja. Saya beli tiga, dan saya modifikasi sedemikian rupa di rumah sebelum berangkat.
Ayok, tolong anjongin bentar, salah satu dari mereka membantuk men-take off kan layangannya.
Yup, angin membantu penerbangan pertama saya di Pelabuhan Kuala Langsa. Jangan khawatir, mulai siang hari, angin laut sudah berhembus dengan kencang, pasti akan lancar untuk menerbangkan layangan.
Tali terulur sampai habis, kita duduk-duduk di pelabuhan sambil makan jajanan yang kami beli. Tiba senja, kami mulai menggulung tali layangan, dan bersiap-siap pulang ke rumah masing-masing.
***
Huaaaaaaaaaaa, lihat langitnya,,, ke Kuala yok, kita main layang mau ga?
Oke, why not. Dengan dua sepeda motor. Saya, Irva dan Kia, melajukan kendaraan kami sejauh kurang lebih delapan kilometer menuju ke pelabuhan.
Sore itu cerah sekali, langit biru angin berhembus. Syahdunyaaaaaaaaaaaaa
Perfect sekali buat spend time bareng-bareng.
Sampai di Pelabuhan Kuala Langsa, kami parkirkan sepeda motor kami, sampai di sana mataharinya masih terik, akhirnya kita sedikit berteduh dari sengat dingin sang surya. Kami berteduh di samping sebuah mobil Chevrolet yang sudah disulap menjadi kios yang berjualan berbagai macam makanan dan minuman, namun jangan tanya apakah penjualnya juga menjual alat elektronik apalagi kalau alat kamar, sudah pasti tidak ada!
Layang yang saya bawa adalah layang sederhana, yang bentuknya segi empat, berbahan plastik, harganya cukup Rp. 500,- saja. Saya beli tiga, dan saya modifikasi sedemikian rupa di rumah sebelum berangkat.
Ayok, tolong anjongin bentar, salah satu dari mereka membantuk men-take off kan layangannya.
Yup, angin membantu penerbangan pertama saya di Pelabuhan Kuala Langsa. Jangan khawatir, mulai siang hari, angin laut sudah berhembus dengan kencang, pasti akan lancar untuk menerbangkan layangan.
Tali terulur sampai habis, kita duduk-duduk di pelabuhan sambil makan jajanan yang kami beli. Tiba senja, kami mulai menggulung tali layangan, dan bersiap-siap pulang ke rumah masing-masing.